Senin, 22 Februari 2016

Pulanglah Tepat Waktu – oleh Sahewa Kompor Mledug

CINTAI PEKERJAANMU, BUKAN PERUSAHAAN TEMPATMU BEKERJA, SEBAB KAMU TIDAK PERNAH TAHU KAPAN PERUSAHAAN BERHENTI MENCINTAIMU.

Kalimat itu saya sadur dari Dr. APJ Abdul Kalam, saat saya berselancar di dunia maya. Ternyata kalimat itu SANGAT BENAR…terbukti dan teruji, pasalnya, banyak sahabat dan teman saya yang akhirnya dipecat, tatkala ia berbeda pendapat yang sangat tajam dengan Bossnya, padahal ia telah bekerja lebih dari 10 tahun. Dengan upaya boss nya yang  busuk, karena tak ingin ada karyawan yang bergaji besar, akhirnya diciptakanlah Opini, dibangunlah situasi dan kondisi “panas”…
Walhasil, akhirnya sahabat saya yang dahulu setia pada perusahaannya, kini berubah total, oleh karena tragedi, yang cukup sepele awalnya. Untuk kasusnya, saya tak perlu ceritakan yaa., nanti ada yang tersinggung…gawat..bisa dituntut saya melalui tulisan ini.
Pesan saya buat para karyawan yang masih ikut kerja dengan orang, manfaatkan TIPS Ini untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani Anda.

SELALU DATANG DAN PULANG TEPAT WAKTU, dengan beberapa pertimbangan sbb:
  1.  Tugas dan Tanggung Jawab Anda di kantor adalah Proses yang Tiada AKhirnya – Yang tidak pernah dapat dituntaskan, besok ada lagi..terus dan  teruss…
  2.  Daya Tarik atau Kepentingan Customer/Klien sangatlah Penting, Begitu Juga Keluarga dan Pribadi Anda.
  3. Ketika anda mengalami KESULITAN, bos atau pelanggan perusahaan Anda, tak akan menolong, Keluarga dan sahabat-sahabat Anda Akan menolong.
  4. Orang yang Pulang Telat sebenarnya bukanlah Pekerja Keras, namun karena ia Tidak Pandai mengatur dan menggunkan waktu kerjanya, bisa dikatakan ia tidak kompeten di bidang kerjanya.
  5. Anda sekolah atau kuliah dengan keras dan berjuang kuat dalam hidup, bukanlah untuk menjadi MESIN.
  6. Jika Boss anda memaksa untuk Pulang Telat, bisa jida ia orang yang Tidak Efektif dan bisa jadi Tidak Mengerti Arti Kehidupan, jadi, sampaikanlah Pesan ini pada Boss Anda.
Simpulan
PULANG TEPAT WAKTU PULANG TELAT WAKTU
·         Efisien ·         Tidak Efisien
·         Kehidupan Sosial Baik ·         Kehidupan Sosial Buruk
·         Kehidupan Keluarga Berkualitas ·         Kehidupan Keluarga Kurang Berkualitas
Sahewa Kompor Mledug, untuk Larasluhur Indonesia, Soft Skills Larasindo.

Selasa, 09 Februari 2016

Yuk Sabar, Istiqomah, dan Berhenti Marah

MARAH adalah hal yang membuat kita terkadang menyesal pada akhirnya. Sebagian dari kita pasti pernah marah, mustahil deh kalau gak pernah marah, tapi yuk berhenti marah dan tetep senyum sabar sehat.
Marah juga adalah biang keladinya dari masalah. Banyak sekali orang yang marah kepada saudaranya lalu  bermusuhan. Akhirnya dari yang sepele menjadi besar maka berhenti marah mari kita ke jannah.
Saudaraku terkadang dengan marah kita bisa membuat sesuatu yang awalnya  indah jadi pahang dan pahit. Kayanya aneh ya kalau kita pingin ke jannah tapi kok ke saudara aja marah-marah. Hmm yakin mau ke jannah?

Seseorang pernah datang pada Rasullah shallahu Alaihi Wa Salla. Ia minta nasihat dari Rasullah Shallahu  Alaihi Wa Sallam,  lalu Rasullah bersabda : “Janganlah Engkau marah“  diulangi sampai  tiga kali lalu dilanjut dengan  sabdanya: “Surga untukmu.“

Banyak sekali dari kita menghadapi suatu masalah yang dianggap jengkel dengan marah. Orang yang memiliki sifat pemarah adalah orang yang gampang kena penyakit karena ia selalu mementingkan hawa nafsu. Lalu hawa nafusnya menguasai dirinya. Allah berfirman :


أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? “ (Q.S  Al-Furqon: 43)

Terkadang sesuatu yang dibarengi hawa nafsu dan marah akan jadi bad mood ke depannya. Mungkin di antara kita ada yang kurang menyukai sifat seseorang yang dekat dengan kita. Lalu kita memarahinya dan ia pergi menjauh dari kita. Ketika kita membutuhkannya ia tidak care kepada kita. Tapi yuk kita tetap tenang, gak usah marah karena Allah selalu melihat kita.

Seringkali kita menjumpai orang-orang yang belum tau cara bersyukur pada Allah. Sering kali marah-marah dan menyalahkah Allah karena masalah yang dideritanya. Namun ketika ia merasakan kasih sayang Allah, baru ia bersyukur.

So, stop marah. Mari bersabar, banyak  dari kita di saat menerima ujian dari Allah selalu marah-marah. Padahal Allah menegur kita karena Allah ingin kita selalu ingat pada-Nya. Jadi, kalo kita ingin ke jannah stop marah.

وَٱصْبِرْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan  pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” ( Q.S Hud : 115 )

Kok marah katanya mau masuk surga? Yuk senyum tetap takwa dan sabar.
إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. “ ( Q.S Al-Baqarah : 153 )
Berhenti Marah dari sekarang istiqomah untuk jannah.

Oleh: Muhammad Akhmal Firmansyah
Santri MTS di Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung