Selasa, 08 November 2011

ANTARA TULISAN, DAKWAH DAN KAMPUS


Aku Bersama Forum Lingkar Pena Dalam Dakwah Kampus
            Setiap orang pernah menulis, dulu, tulisan merupakan barang langka, karena hanya beberapa saja yang melek huruf, sekarang tingkat melek huruf di Indonesia sudah jauh lebih baik, tulisan sudah menjadi konsumsi sehari-hari, bentuk  tulisan bukan lagi sebagai curahan hati seseorang saja, ia telah berubah  menjadi kebutuhan untuk setiap individu untuk berbagi, kenapa dikatakan berbagi ? ketika seseorang menemukan suatu barang, ia butuh media untuk membuktikan temuannya , nah tulisan adalah media yang digunakan agar mudah dalam pendistribusiannya kepada pembaca, mereka disuguhkan dengan apa yang di tulis, agar lebih mudah penyampaiannya . Mengacu pada judul diatas  , merupakan suatu  kebahagiaan ketika dapat menegemban amanah dakwah , bahwa Allah telah memberi  keperacayaan untuk  menyampaikan ayatnya, ketika harus menyampaikan , terdapat dua cara yang bisa digunakan yaitu lisan dan tulisan,  lisan adalah menyampaikan materi dakwah melalui bahasa yang dapat dipahami oleh audiens, hanya saja jumlah audiens yang bisa dapat dijangkau dalam jumlah yang terbatas. Tulisan adalah cara yang digunakan melalui  bahasa yang dituangkan lagi dalam bentuk media  seperti buku, artikel  , jumah audiens yang bisa dicapai melalui cara ini bisa lebih luas, karena pendistribusian buku yang luas. Banyak pendakwah yang sudah menggunakan media ini, sebagai contoh Ust.Yusuf  Mansyur,  KH.Ust. Gymnastiar (aa Gym), Hj.Iis Salsabilah dll.
            Dakwah dalam lingkungan  kampus, terdengar sangat menarik, terbayang mahasiswa – mahasiswi yang menjalankan amanah nya untuk menyampaikan  ayat-ayat Allah, kenyataannya, dakwah dalam kampus juga memiliki tantangan yang sama hebatnya dengan dakwah di eksternal kampus, menghadapi berbagai sikap yang belum tertarik dengan dakwah, oleh karena itu dibutuhkan satu media untuk membantu memberikan kunci penyelesaian masalah. Menyambung tulisan di awal paragraf  diatas, pendakwah kampus  ini juga membutuhkan cara penyampaian dalam bentuk tulisan, mengapa? Hal ini bertujuan untuk mencapai pendistribusian dakwah yang lebih luas, selain itu banyak sekali perbedaan antara orang satu dengan orang yang lain, ada yang suka mendengar dakwah secara langsung, ada yang suka membaca buku dakwah , ada yang sibuk akan agendanya masing-masing sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk hadir dalam majelis dakwah, untuk mengantisipasi perbedaan inilah kita perlu mendiversifikasikan model dakwah caranya? ya,  itu tadi dengan menggunakan tulisan .
Perlukah pedakwah kampus menulis? Bila ada pertanyaan nya seperti itu saya tentu akan menjawab ya, perlu, karena disadari atau tidak , kita sudah menulis di sosial network , untuk menyampaikan isi Alquran atau hadits, di mading dll, hanya saja tulisan kita belum terorganisir secara rapi dan runut, jika ada cara yang lebih baik untuk  menyampaikan dakwah kita kenapa tidak? Disini  kita perlu menggunakan buku untuk berdakwah, entah di dalamnya ada cerpen, novel, puisi, motivasi, yang terpenting isinya pencerahan bagi pembaca. Untuk pendakwah yang baru mengembangkan sayapnya dakwah melalui tulisan, tentu membutuhkan tempat, forum, kelompok  sebagai wadah latihan , nah FLP (Forum Lingkar Pena ) adalah wadah yang tepat untuk pemula dawah yang  ingin menulis, kenapa harus FLP ? kenapa bukan yang lain? Karena FLP dibangun dengan pondasi berbasis dakwah islamiyah tentu didalam nya terdapat orang-orang yang paham akan dakwah islamiyah , FLP adalah organisasi yang memberikan pencerahan melalui tulisan. sehingga ada kesinambungan antara pedakwah kampus dengan FLP.  
            Saat ini, budaya westernisasi , tengah menggempur eksistensi budaya, tatanan masyarakat, pemerintahan  Indonesia dan Islam,  sebagai umat islam tentu kita harus mempertahanakan jati diri, keistiqomahan di jalan allah ini, saling menguatkan , saling menguatkan itulah kewajiban kita sebagai muslim, ini uga tugas masyarakat kampus, didalamnya termasuk masyarakat kampus  (mahasiswa) kekuatan ukhuwah untuk saling mengingatkanlah yang  perlu kita kuatkan, antara mahasiswa satu dengan yang lain  terpisah jarak, sehingga tulisan adalah cara yang cukup efekif untuk saling mengingatkan.
Bayangkan, bila semua pedakwah kampus menulis , pergerakan dakwah dikampus akan lebih mudah, karena mereka memiliki pengetahuan, penguasaan materi  dan cara penyampaian materi dakwah yang menarik, kemudian bayangkan bila bacaan masyarakat kampus yang utama berbau islami , tentu hal ini akan berpengaruh pada pola pikir mahasiswa, mereka akan melek islam,  suasana kondusif yang akan tercipta, begitu dahsyatnya pengaruh dari menulis sesuatu yang berbau islami, tentu yang  bermanfaat bagi mahasiswa, tidakkah kita merindukan Suasana seperti ini?


                                                                                                *Bengkulu, 23 mei 2012

like the water,,,,flow,,,and calm,,,but it can be an enemy