Sabtu, 22 Februari 2020

Muhammad Izzuddin Al Qossam




Muhammad Izzuddin Al Qossam
Jumat, 21 Februari 2020
Jam 1.57 Dini Hari.
And here's your born story.
Allah menitipkan Izzuddin di rahim umi, saat umi baru memulai berkarir, ada kakak Khadijah dan Abi di Sulawesi.
Keadaan yg belum pernah umi rasakan dan umi tidak punya pengalaman sebelumnya, tidak ada pilihan selain learning by doing dan learning by mistakes.
Tapi umi percaya, bahwa semakin besar tantangan yg umi hadapi maka anak umi akan semakin tangguh, semakin berat maka umi akan semakin tertempa.
Kita memulai semuanya dengan pembelajaran, sungguh banyak sekali hal-hal yg umi petik saat hamil Izzuddin.
Izzuddin diperkirakan akan lahir di awal bulan maret, dan bertepatan dengan jadwal libur abi dan semua sudah direncanakan.
Qodarullah, Umi dan Izzuddin kecelakaan saat umi hamil 7 bulan, dan itu mengubah kondisi kehamilan umi.
Umi memutuskan cuti lebih cepat dari yg sudah umi dan abi rencanakan, entah kenapa feeling umi Izzuddin akan lahir lebih cepat.
Oh ya, Ketika kehamilan umi masuk trimester ketiga, Kakak Khadijah menjadi super duper manja, dan moody-an, lebih suka minta gendong padahal sebelumnya lebih suka jalan sendiri, kalo makan suka minta dipangku, lebih emosional ketika minta sesuatu, dan agak sulit diajak bernegosiasi.
Umi belajar lagi, bagaimana menghandle moodnya, tentu kadang umi lepas kendali.
Setelahnya umi minta maaf, menceritakan apa yg umi rasakan kepada kakak dan kita pelukan, artinya we made a peace.
anw, lets jump to point.
Umi dan Abi sudah mengikhlaskan jika memang, Izzuddin akan lahir sebelum abi pulang, karena apapun yg umi dan abi jalani adalah sebuah hal yg sudah diatur Allah, dan kami harus ikhlas menerimanya, padahal sesungguhnya umi sangat ingin ada abi yg mendampingi, but this is life.
Umi juga ikhlas atas semua ketetapan Allah atas usia umi saat melahirkan nanti.
Hari kamis, 20 Februari jam 2 dini hari umi mulai merasakan kontraksi, kontraksi dengan interval agak lama dan tipis-tipis.
Kamis malam, jam 8, Setelah konsultasi dengan bidan, umi memutuskan untuk cek.
Ternyata sudah menuju pembukaan tiga.
Umi kaget, ternyata kontraksi yg tipis-tipis itu sudah menuju ke tiga, saran bidannya ketika kontraksi umi jongkok agar membantu pembukaan lebih cepat, umi ikui, setap kontraksi datang, umi jongkok, and baby, to be honest Thats really-really hurt.
Selama kontraksi, umi didampingi abi via video call.
Sampai di jam 11 malam umi mulai merasakan kontraksi yg sangat rapat, dan membuat pertahanan "Kalem" akhirnya lepas. Umi keringatan menahan sakit, mengatur nafas meski kontraksi datang seperti tidak berjeda.
Jam 1 Malam, umi sampai diklinik, dan pembukaan hampir sempurna, Ya Allah, antara menahan sakit, mengantuk, dan tidak percaya proses pembukaan yg begitu cepat. Pantas rasa sakitnya tidak tertahankan.
Jam 1.30 Umi masuk ke ruang bersalin,dan kamu ya bener-bener. Bidan bilang belum boleh mengedan, kamu udah minta keluar, rasa sakitnya berkali lipat tau dek. Bahkan AC ruangan ga ngefek, kening umi basah keringatan, rasanya hampir hilang kesadaran kalo pipi umi ga ditepuk-tepuk dan dibisikkan kalimat tauhid.
Akhirnya umi dibolehkan mengedan, tiga kali mengedan dalam satu kontraksi yg panjang, Allah ya Rabbi, akhirnya Izzuddin lahir, umi masih terbayang jelas, bentuk punggung dan dan rambut kamu dari belakang.
Kamu memangis dengan lantang, dan bersahutan dengan tangisan umi hehehe.
Setelahnya baru kita bisa video call an dengan abi, dan kita nangis bertiga.
Alhamdulillah.
Semuanya dimudahkan Allah.
Semoga umi dan abi diberikan kesempatan membesarkan kamu dan Kakak Khadijah dengan kemampuan terbaik kami, membesarkan kalian dengan Iman.
Harapan umi dan abi ada pada makna nama-nama kalian ya sayang.
Finally, salam hangat.
Rosi-yang sudah punya anak dua.
Cant believe it.
Alhamdulillah.
23 Februari.
Bekasi, dini hari, petir dan hujan deras (Kayanya didepan banjir)