Minggu, 15 November 2015

Kalau Teringat Ibu


Saat burung melupakan dahan
aku teringat ibu
setelah pulang dari terbang jauh
luka rindu pada petang
yang terpisah
mungkin bukan milikku
Sejak kecil bertanyaku kepada bintang
tak pernah aku tahu
bagaimana rasanya rindu
Teman kecilku kupu-kupu
kembaraku angin ladang
bahagiaku capung-capung telaga
sejak dulu kerinduanku selalu gugup
ke mana hinggap sayap-sayapku
Kecilku layang-layang
tak seorang memegang benang
Hanya karena tangan-tangan langit
tak hilang angin dan awanku
Terpejam aku setiap ingat ibu
kalau nanti sampai titik airmataku
ingin kukirim itu sebagai kado
setangkai kenangan kepada ibu
tak tahu apa ibu sedang menunggu.
(sebuah puisi dari Handrawan Nadesul, 2001)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar