Senin, 07 Oktober 2013

temaram

ayah, dalam temaram aku tengadah
mencari sesirat wajah mu yang ku rindu.
dalam kebuncahan rindu yang meruncing,
semakin berat ku bawa.

Ayah, kita berpisah dua tahun lalu, dengan setarik-tarik nafas pelan dan berakhir hening.

genggaman tangan yang terlepas, seiring mata yang terpejam.

ucapan ikhlas jika kau pergi  baru saja terucap, ketika Allah benar-benar membawamu pergi.

Ayah, aku rindu-aku rindu
rindu wajah segarmu, namun yang ku ingat hanya wajah tirusmu menahan sakit.

aku tak sanggup.
aku sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar