Selasa, 23 Oktober 2012

badai hidup untukku

hidup ini begitu fluktuatif, 
ia bebas memainkan hati dan perasaan ini...

kau tau kawan badai terbesar yang menerpaku adalah ketika ayahku harus pergi di jemput allah.

aku begitu terlempar jauh, aku terduduk, lemas dan tak berdaya...

ampun, begitu kerasnya badai itu sampai aku harus tergeser dari pijakanku

tetapi kini, aku siap, yah aku siap sesiap-siapnya menyongsong terik nya matahari dan dingin nya hujan.
kerasnya hantaman badaipun takkan ku pedulikan lagi,,
semangat lah ros bangkitlah sayang, aku bangga pada mu , semua yang ada padamu...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar