dalam diam aku belajar,
dalam diam aku memperhatikan,
dalam diam aku memaknai,
betapa menjadi seorang manusia itu haruslah memiliki sebuah garis yang nantinya akan meuju akhirat.
sibukmu, tentu saja boleh, namun kewajiban mu jangan terlalai.
tangismu, boleh, namun seringlah menangisi diri yang penuh dosa.
tawa mu, bukanlah menertawakan nikmat sementara, namun nikmat syukur
jangan larut, seluruh indramu haruslah siaga.
kau haruslah sadar prioritas utama dalam hidupmu.
Jakarta, 30 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar