ayah, dalam temaram aku tengadah
mencari sesirat wajah mu yang ku rindu.
dalam kebuncahan rindu yang meruncing,
semakin berat ku bawa.
Ayah, kita berpisah dua tahun lalu, dengan setarik-tarik nafas pelan dan berakhir hening.
genggaman tangan yang terlepas, seiring mata yang terpejam.
ucapan ikhlas jika kau pergi baru saja terucap, ketika Allah benar-benar membawamu pergi.
Ayah, aku rindu-aku rindu
rindu wajah segarmu, namun yang ku ingat hanya wajah tirusmu menahan sakit.
aku tak sanggup.
aku sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar