Aku Bersama Forum
Lingkar Pena Dalam Dakwah Kampus
Setiap orang pernah menulis, dulu, tulisan merupakan
barang langka, karena hanya beberapa saja yang melek huruf, sekarang tingkat
melek huruf di Indonesia sudah jauh lebih baik, tulisan sudah menjadi konsumsi
sehari-hari, bentuk tulisan bukan lagi
sebagai curahan hati seseorang saja, ia telah berubah menjadi kebutuhan untuk setiap individu untuk
berbagi, kenapa dikatakan berbagi ? ketika seseorang menemukan suatu barang, ia
butuh media untuk membuktikan temuannya , nah tulisan adalah media yang
digunakan agar mudah dalam pendistribusiannya kepada pembaca, mereka disuguhkan
dengan apa yang di tulis, agar lebih mudah penyampaiannya . Mengacu pada judul
diatas , merupakan suatu kebahagiaan ketika dapat menegemban amanah
dakwah , bahwa Allah telah memberi
keperacayaan untuk menyampaikan
ayatnya, ketika harus menyampaikan , terdapat dua cara yang bisa digunakan
yaitu lisan dan tulisan, lisan adalah
menyampaikan materi dakwah melalui bahasa yang dapat dipahami oleh audiens,
hanya saja jumlah audiens yang bisa dapat dijangkau dalam jumlah yang terbatas.
Tulisan adalah cara yang digunakan melalui
bahasa yang dituangkan lagi dalam bentuk media seperti buku, artikel , jumah audiens yang bisa dicapai melalui cara
ini bisa lebih luas, karena pendistribusian buku yang luas. Banyak pendakwah
yang sudah menggunakan media ini, sebagai contoh Ust.Yusuf Mansyur,
KH.Ust. Gymnastiar (aa Gym), Hj.Iis Salsabilah dll.
Dakwah
dalam lingkungan kampus, terdengar
sangat menarik, terbayang mahasiswa – mahasiswi yang menjalankan amanah nya
untuk menyampaikan ayat-ayat Allah, kenyataannya,
dakwah dalam kampus juga memiliki tantangan yang sama hebatnya dengan dakwah di
eksternal kampus, menghadapi berbagai sikap yang belum tertarik dengan dakwah,
oleh karena itu dibutuhkan satu media untuk membantu memberikan kunci
penyelesaian masalah. Menyambung tulisan di awal paragraf diatas, pendakwah kampus ini juga membutuhkan cara penyampaian dalam
bentuk tulisan, mengapa? Hal ini bertujuan untuk mencapai pendistribusian
dakwah yang lebih luas, selain itu banyak sekali perbedaan antara orang satu
dengan orang yang lain, ada yang suka mendengar dakwah secara langsung, ada
yang suka membaca buku dakwah , ada yang sibuk akan agendanya masing-masing
sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk hadir dalam majelis dakwah, untuk
mengantisipasi perbedaan inilah kita perlu mendiversifikasikan model dakwah
caranya? ya, itu tadi dengan menggunakan
tulisan .
Perlukah pedakwah
kampus menulis? Bila ada pertanyaan nya seperti itu saya tentu akan menjawab
ya, perlu, karena disadari atau tidak , kita sudah menulis di sosial network ,
untuk menyampaikan isi Alquran atau hadits, di mading dll, hanya saja tulisan
kita belum terorganisir secara rapi dan runut, jika ada cara yang lebih baik
untuk menyampaikan dakwah kita kenapa
tidak? Disini kita perlu menggunakan
buku untuk berdakwah, entah di dalamnya ada cerpen, novel, puisi, motivasi,
yang terpenting isinya pencerahan bagi pembaca. Untuk pendakwah yang baru
mengembangkan sayapnya dakwah melalui tulisan, tentu membutuhkan tempat, forum,
kelompok sebagai wadah latihan , nah FLP
(Forum Lingkar Pena ) adalah wadah yang tepat untuk pemula dawah yang ingin menulis, kenapa harus FLP ? kenapa
bukan yang lain? Karena FLP dibangun dengan pondasi berbasis dakwah islamiyah
tentu didalam nya terdapat orang-orang yang paham akan dakwah islamiyah , FLP
adalah organisasi yang memberikan pencerahan melalui tulisan. sehingga ada
kesinambungan antara pedakwah kampus dengan FLP.
Saat ini, budaya westernisasi , tengah menggempur
eksistensi budaya, tatanan masyarakat, pemerintahan Indonesia dan Islam, sebagai umat islam tentu kita harus
mempertahanakan jati diri, keistiqomahan di jalan allah ini, saling menguatkan
, saling menguatkan itulah kewajiban kita sebagai muslim, ini uga tugas
masyarakat kampus, didalamnya termasuk masyarakat kampus (mahasiswa) kekuatan ukhuwah untuk saling
mengingatkanlah yang perlu kita kuatkan,
antara mahasiswa satu dengan yang lain
terpisah jarak, sehingga tulisan adalah cara yang cukup efekif untuk
saling mengingatkan.
Bayangkan, bila semua
pedakwah kampus menulis , pergerakan dakwah dikampus akan lebih mudah, karena
mereka memiliki pengetahuan, penguasaan materi
dan cara penyampaian materi dakwah yang menarik, kemudian bayangkan bila
bacaan masyarakat kampus yang utama berbau islami , tentu hal ini akan
berpengaruh pada pola pikir mahasiswa, mereka akan melek islam, suasana kondusif yang akan tercipta, begitu
dahsyatnya pengaruh dari menulis sesuatu yang berbau islami, tentu yang bermanfaat bagi mahasiswa, tidakkah kita
merindukan Suasana seperti ini?
*Bengkulu, 23 mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar